Thursday, December 20, 2012

Called; Faith


Just remember this whenever you feel bad.. and tada! It successfully makes you feel better and get better. It charges you some energies to hold on again. Called; faith. :-)

Tuesday, December 11, 2012

Dihapus?

Mendengar issue bahwa SNMPTN Tulis 2013 resmi ditiadakan, responnya? pastilah kaget! Disaat lo udah nyusun-nyusun arah dan mimpi lo, lalu dengan adanya kebijakan ini yang (fortunately or even unfortunately?) dilaksanakan tahun 2013, which is angkatan gue jadi 'boneka' dari kebijakan ini. Secepat itu kebijakan dibuat dan secepat itu kebijakannya diberlakukan, bikin responnya makin...wow, fantastic baby! Belum lagi ada keharusan untuk memilih universitas yang satu wilayah sama SMA masing2 dimana sekolah gue termasuk wilayah DKI Jakarta yang notabene pilihan PTN-nya minim.

Jujur aja, gue blm ngerti dari sisi mana 'bijak'nya dari kebijakan ini. Tapi, apa yang harus diperbuat kalo ada peraturan baru kayak gini? Well, menurut gue ini malah ajang mengindikasikan seberapa kuat dan kerasnya elo untuk merealisasikan cita-cita lo. Serius apa enggak sama prodi yang dipilih. Kalo lo serius,  bismillah, insyaAllah ada jalan deh mau gimanapun rumitnya. :-)

So, mau tetep maju buat ngerealisasiin apa yang udah lo impikan apa cuma mau pasrah sama kebijakan ini? Another point is, kalo lo emang udah serius dan niat sekarang berarti hrs pinter2 ngatur strategi gimana kedepannya. Jangan sampe salah sasaran lalu sia-sia dan menyesal. Haha amit2 ya! Wish us luck, dearest 2013!! Yo, Man!!

Saturday, December 8, 2012

I used to look for my phone whenever I feel terrible or happy or write someting that I should learn of or remember of on my phone notes. You know, you might be hang on some person who you trust to tell what's your problem. But, your friend isn't always there whenever you need her/him. Then I have this note. At least I can write my feeling and discover some of my thoughts in my note. It's like healing from my bad feeling after I re-read my own feeling by myself. Then, be thankful and that bad feeling is suddenly gone. Now, there's no more. My phone is lost. Well, now, I certainly don't know where I'm supposed to write my feelings. Plus, now, there's no phone, no note. I'm feeling the worst feeling ever. Now, I know that note is always be my drug after God. Good to know that I don't lost my precious drug. I told ya, whenever you find yourself bad or feeling bad and don't know where to say, God is always there.

Oh yap, I'm really sorry for my friend yesterday I wasn't there, I know I disappoint ya. And you know, it also disappoint myself that I disappoint you. It's kinda bad.


Btw, cheers for me and wish me luck for my final exam! Go SNMPTN Undangan!

Friday, November 30, 2012

Diversity

Kepompong
Bagi yang melihatnya, hanya gumpalan benang putih
Ya, mereka tahu di dalamnya ada kehidupan
Meski tak tahu seperti apa 'kehidupan' didalamnya
Kehidupan yang mati
Atau kehidupan yang tertidur?

Benar namun salah.

Bagi si ulat, kepompong adalah kunci
Tentu saja harus dibuka
Bagaimana ia dapat bebas tanpa dibuka
Bagaimana ia dapat harus menjadi kupu-kupu yang menawan?
Kunci untuk menjadi individu baru

Ulat harus meraba dan melihat 
Tanpa mata dan saraf pada kulitnya
Cih! Boro-boro
Dia saja terkungkung
Tetapi ulat harus meraba dan melihat
Apa yang telah terjadi di semesta ini
Lalu disimpannya dalam memori
Tentu saja, dari dalam kepompong

Butuh waktu
Entah sampai kapan
Tidak bisa tergesa-gesa
Hingga kunci itu dapat ia buka sendiri
Lalu menjadi individu yang menawan
Tanpa menghapus memori yang sama dengan rupa ulatnya

Setelah menjadi kupu-kupu
Ulat tetaplah seekor ulat
Namun kini hidup dengan cara kupu-kupu
Cara yang berbeda
Cara yang lebih indah..

Tuesday, November 13, 2012

Sorry, I'm a "deaf"


''...Apa kamu udah siap?"


Deg. Deg. 100x deg! "Gue salah denger, gak?" Gue nanya dalam hati.


***
Katanya tuli.. tapi kok bisa denger?

Yak. Alhamdulillah, yah, panca indera gue semuanya berfungsi secara normal, Alhamdulillah yahhh.. *benerin pony-cetar-membahana*

Ini semua berawal dari dialog diatas plus beberapa kejadian beberapa hari yang lalu. Gue dikasih pertanyaan kayak gitu. Nah, entah kenapa,gue sendiri tuh kalo disoroti beberapa pertanyaan yang menyinggung diri sendiri dan well, gue sendiri pasti masih merasa terponjokkan sama pertanyaan itu. Gak kesel sih, cuma rasanya kayak 'dicubit'; sepele, tapi tetep ngerasa sakit. Salah satunya sama pertanyaan diatas. Itu pertanyaan yang paling basic. Juga, pertanyaan yang lebih sentimentil di telinga gue daripada ditanya udah pacar apa belum. Kembali lagi, ditambah lagi gue udah kelas 12. Makin sentimentil pulalah pertanyaan itu di telinga gue. Demi deh, that's the most annoying question I've ever heard.

Emang sih, itu pertanyaan bikin gue mikir ke diri gue sendiri, merefleksikan diri sendiri, sejauh apa lo udah prepare. Gak ada salahnya juga sama pertanyaan tersebut. Sebelum ditanyain kayak gitu sih gue juga ditanyain apa alasan gue memilih pilihan tersebut. Gimana caranya gue bisa memastikan diri gue siap apa belum? Gimana caranya gue jawab pertanyaan itu setelah sekian detik pertanyaan itu dilontarkan? Man, gue bahkan belum mencicipi bagaimana rasanya setelah gue mencapai dan mendapatkan pilihan itu sampe nyata. Sampe nyata. Selain itu, gue rasa emang pilihan gue agak anti-mainstream daripada temen-temen gue.

"Kenapa sih lo selalu membandingkan diri lo sendiri dengan orang lain? Tiap orang kan punya beda-beda ciri khas dan tentunya pilihan yang berbeda pula"

Right. Itu bener banget. Udah sering denger juga sama advice yang kayak gitu. Tapi, berkaitan sama pertanyaan pertama diatas, kenapa gue dipertanyakan seolah-olah gue harus menjadi orang lain dan memilih pilihan yang lain juga disaat gue sudah mulai beradaptasi dengan diri sendiri dan mulai menentukan pilihan? Apa memang guenya yang terlalu sentimentil padahal beliau hanya ingin tahu gue udah siap apa belum?

Apa emang cuma gue aja yang tetep kekeuh dan keras kepala sama pilihan gue meskipun sudah diperlihatkan resiko-resiko apa aja yang bakalan dihadapi?

Setiap orang pasti memilah dan memilih diantara pilihan-pilihan yang sudah tersedia, mereka juga harus memilih pilihan yang terbaik, bukan? Same with me, then. Gue sendiri emang pengen milih pilihan itu ya emang karena worth it to try. Valuable aja menurut gue. So, saya memilih jadi 'tuli' sementara untuk saat ini. Huaah! Bener juga, life is a choice ya? Doakan saya cepet-cepet dapet hidayah sama Yang Maha Kuasa kalau pilihan yang saya ambil memang bener-bener worth it!!! Fyuuuh.

I have a normal hearing ability, but "deaf". For a moment. Ini lebih baik.

Wednesday, October 31, 2012

Job Vs Passion

Udah jadi rahasia umum kali ya, Jakarta, ibu kota kita ini merupakan salah satu tersibuk di dunia. Dampak kesibukan si Jakarta ini yang gak diimbangin sama sistem transportasi yang bergelut di dalamnya, sampai-sampai Jakarta memiliki predikat kota yang mempunyai 'kehidupan jalan' ke-2 terjelek di dunia. Ya macetnya lah, tata kotanya lah, dan ditambah premanisme yang bikin pusing kepala setiap pulang beraktifitas. Okay, sebetulnya sih ya postingan kali ini gak ada sangkut pautnya sama 'kehidupan jalan' gitu. Tenang-tenang, gue gak mau pidato, kok. Apalagi orasi. Gubernur aja udah kepilih ngapain gue repot-repot orasi. Iya, gue tau gue gak nyambung...

Jadi gini, Readers (itu juga kalo ada yang baca), sebagai pengguna rutin angkutan umum di Jakarta dan gue sudah terlalu sering korban 'keganasan' jalanan ini. Sudah entah berapa banyak menit bahkan jam-jam yang bisa gue pake dengan hal-hal yang lebih bermanfaat udah kebuang di jalan. Okay, ini mungkin faktor rumah gue juga kali ya yang jauh dari sekolah. Otomatis, hampir tiap hari juga gue suka ngamatin orang-orang yang satu angkutan sama gue dengan semakin lamanya gue menggunakan fasilitas umum ini. Gak bermaksud kepo, loh. I mean, cuma perhatiin mereka seperti layaknya stranger aja.

Udah beratus-ratus orang yang berbeda-beda gue temuin di angkutan. Berbagai profesi, lah, yang jelas. Apalagi habis pulang sekolah, makin heterogen, deh, profesinya. Berarti, udah beratus-ratus muka orang yang memasang muka-bete-plus-letih nya yang berbeda-beda juga. Tapi ekspresinya sama, yaaaa itu, bete dan letih. Mungkin gue juga kalo diliat sama mereka dari luar sama aja kayak ekspresi mereka, memasang muka letihnya gue. Bete mah kondisional tertentu aja, ya. Hehe.

Nah, gara-gara ikut seminarnya Kak Arif Rahman pekan lalu di sekolah gue yang ngejelasin tentang apa itu passion, kenapa kita harus punya passion, dan hal-hal yang berhubungan dengan passion lainnya, gue jadi semakin peka sama passion gue sendiri. Gue sendiri yang belum peka sama passion sendiri. Kak Arif juga berkata setiap orang itu kodratnya memiliki passion-nya sendiri-sendiri dari lahir. Makanya, akhir-akhir ini gue suka ngamatin berbagai macam profesi yang ada, yang sering gue liat, tidak terkecuali mereka-mereka yang gue temuin di angkutan umum.

Gue nanya juga sama Ayah gue apa itu passion, Ayah gue jawab, "Passion itu hasrat. Secapek apapun kamu nanti beraktifitas sama passion kamu, kamu tetep seneng. Gitu, La."

Pemikiran gue masih primitif ini selalu percaya bahwa orang-orang yang sudah bekerja itu adalah orang-orang yang passion-nya sudah tersalurkan di dalam pekerjaan mereka. Dan mereka bahagia mengerjakannya, meskipun mereka tetap letih dan masalah-masalah yang ada di hadapan mereka, mereka tetap bahagia.

Gue ngeliat Kak Arif bahagia banget motivasiin kita untuk nemu passion kita. Dia juga bilang "Saya motivator. Dan memang, passion saya ya gini, motivasiin orang." tentu saja, dia menyampaikannya dengan nada riang dan bangga karena ia telah menyalurkan passion-nya di dalam pekerjaan mereka. Kak Arif bahagia. Ditambah lagi, ia sudah menemukan sekaligus bekerja dengan passion-nya di umurnya yang beli. Sungguh bahagia, bukan?

Tapi bagaimana segelintir orang yang saya amati di angkutan? Tampangnya letih, bosan, tidak memancarkan kebahagiannya setelah bekerja. Meskipun saya tahu, letih itu pasti ada. Tapi ini berbeda, ekspresinya tidak menunjukkan bahwa pekerjaannya adalah passion-nya. Tidak bahagia. Tapi apakah ada kata bosan untuk passion itu? Meskipun saya tahu, jenuh itu pasti ada, tetapi bukan bosan. Bosan menurut saya, ya, bosan. Tinggal. Cari hal yang baru. Beres. Dan itu namanya bukan passion.


Jadi, masih banyak orang, ya, yang bekerja tetapi tidak sesuai dengan passion mereka?


Semua orang ingin bahagia kan?

Saya ingin bahagia dengan passion saya. Meskipun saya belum tahu pasti apa passion saya, saya ingin bahagia dengan pekerjaan saya kelak. Saya ingin tetap bahagia dikala saya letih ketika beraktifitas dengan passion saya. Ya, Saya ingin bahagia.

CMIIW.

Thursday, October 25, 2012

Cie Della... skrg mah masih fake ntar yah beberapa tahun lagi jd beneran:'') This (will be) my story, how about you? Just check this out http://www.this-is-my-story.com

Friday, October 19, 2012

Gak Tau Mau Judulin Apa

Tuhan tak pernah membiarkan kita kesepian.

Bukankah semua orang selalu memiliki awkward moment saat berhadapan dengan seseorang yang dulunya dekat? Ya, dulunya. Bukankah ada perasaan, entah mengapa, canggung dan kaku menjadi satu ketika berbicara dengan seseorang yang dulunya dekat? Ya, dulunya. Dan setahu saya, selalu timbul ke permukaan perasan yang antara-aneh-canggung-bertanya-tanya-lalu-menampik-perasaan-itu-sendiri, ketika menyadari kita yang dulunya dekat, sekarang menjadi sosok asing satu sama lain? 

Oh, menjadi seseorang yang asing diantara sebuah topik pembicaraan yang seharusnya dimengerti satu sama lain dalam ikatan persahabatan, is so rough. Mungkin cukup perih untuk menyadari that we've been stranger since.. since.. even we don't know when we turn out to be stranger. Bahkan bahu ini pun menjadi berat sebelah mengetahui semua berjalan timplang, satu arah. Satu sisi. Tidak memaknai kata 'sahabat' lagi, seperti dulu.  I've been reading Dilema by Alvi Syahrin. Kira, Adri and Estrella.. make me wonder. 

Distance.

Tak terelakkan lagi air mengucur dan membasahi pipi, sampai-sampai tak sadar sudah ada sesosok anak kecil disampingku, terhentak kaget melihat sudah basah pipi. Dia tersenyum. Mendapatinya, malu rasanya. Tapi benar saja, ketika pikiran dan perasaan ini sudah tidak kuat menahannya sendiri, Tuhan tidak pernah membiarkanku sendiri. Meskipun hanya sesosok anak kecil ini. Allah Maha Baik. Thanks a lot, Keeva! Last but not least.. I just miss us.

Sahabat selalu pulang. Kalau dia memang benar-benar teman, dia pasti kembali. Untuk saat ini, biar saja semua berjalan apa adanya.

Thursday, October 18, 2012



Both are my drawing and it's my first time using canvas and acrylic! Gue kira hasilnya bakal lebih parah dari coret-coretan anak TK. Pas dicoba... isn't that bad ternyata haha dari dulu kenapa gak pernah nyoba ya.. dari dulu cuma sketch-sketch doang yang bisa gue buat abisnya, gak pernah nyoba media lain. Sekilas tentang gambar pertama, kalo gambar pertama itu kado buat Dara. Jadi pengen nyoba buat kado yang bisa dipajang, trs gara2 di sekolah lagi ada tugas ngelukis dan ada acylic juga, akhirnya daripada mubazir kan akhirnya gue pake buat kadonya Dara. Tada! Seneng yah bisa nyoba hal yang baru (bagi gue, ini hal yang baru-_- don't laugh. Just don't.) dan hasil akhirnya lumayan lah walau agak berantakan gitu. Maklum lah, namanya juga beginner. B-)

And the second picture is actually tugas seni rupa sekolah. Kalo gambar yang kedua ini pake crayon. Gue seneng banget pas nyelesein gambar ini, soalnya gue selalu putus asa kalo gambar pake crayon. Pas bikin gambar ini.. waaa bisaa juga ternyata:"D ceritanya disekolah disuruh ngegambar dengan tema Jakarta. Akhirnya gue buat aja patung Selamat Datang. Awannya, ceritanya, awan senja. Terus gedung-gedung yang dibelakangnya, ceritanya, bersiluet gitu. Btw, gue seneng sama keliling Jakarta kalo malem-malem. Meskipun kena terrible traffic, entah kenapa.. faktor cahaya-cahayanya itu kalo diliat-liat indah juga. Ohiya, wish me luck for midterm!

Wednesday, September 26, 2012

Kembali


Kembali..
Mur yang mengencang itupun kembali mengendur
Sejuta tanda tanya menyeruak
Ini nyata? Atau ilusi semata?

Kembali..
Tawa yang membahana itu kembali sunyi senyap
Seakan tawa itu dirampok, oleh perasaan.
Sejuta tanda tanya menyeruak
Apakah ada? Atau tidak ada?
Atau mungkin mengada-ada?

Kembali..
Butiran-butiran yang hancur kembali beragregasi
Kompas semesta ini implisit
Inikah roda 'itu'?

#D's

Sunday, September 23, 2012

It Goes Around

"What goes around, comes back around" Beyonce said

Gue meyakini ini semua berputar. Apanpun. Baik rejeki, hubungan, kesehatan, dsb. Gue sangat menyadarinya. Sangat. Sometimes, you know, factually, it should be like that way whenever. Udah jadi siklus, lah, menurut gue. Mayoritas orang juga sadar kok kalau mereka pun berputar, layaknya bumi yang berotasi. Kecuali mereka yang belum pernah merasakan bagaimana posisi 'menyentuh' permukaan, selalu diatas. Hidup itu berputar, bung, seperti roda...

Menyadari bahwa siklus itu pasti terjadi, biasa. Perasaan berputar pada saat itu, luar biasa.

Perasaan berputar itu seperti orang yang sedang berjalan padahal dia diam ditempat. Perasaan berputar itu kayak orang yang punya kompas tapi tidak bisa menggunakannya. Perasaan berputar itu seperti ada tapi tidak ada. Perasaan berputar itu asumsi pada dirinya yang dihiraukan lambat laun menjadi orang yang tak memiliki peta. Apapun perasaan berputar itu, lebih baik diutarakan. Bismillahirrahmanirrahim. 

Hanya Dia Yang Maha Berkuasa yang dapat mebalik-balikan perasaan makhluknya. Hanya Dia Yang Maha  Pemberi Petunjuk yang memiliki kompas semesta. Hanya Dia. Hanya Dia. 

Monday, August 27, 2012

Biar Sajalah

Bahkan gue gak tau gimana cara ngomongnya, karena setiap gue ngomong selalu dan selalu jadi too crunchy to be told. Entah kenapa, gue pribadi menjadi agak traumatis (mungkin lebay) karena setiap gue ngomong, pesannya selalu gak sampe ke mereka. Jadi begitulah. Rasanya pengen teriak. Boleh? Mari teriak disini! Mengasyikkan teriak disini dengan huruf demi huruf, kata demi kata. Yup, tidak bising. Teriakan yang tersirat dan diam-diam. Biar sajalah.

Wednesday, August 22, 2012

This is really ups and downs month. I just write based on my conscience and my feeling. Truly I apologize for being so so immature and don't know where to share:( 

So, this is messy conscience and feeling.. I don't know how many times we're colliding many arguments and also I don't know how many times we're forgiving each other. Indeed, we argue a little thing and it become a 'big' thing that worthed to argue, whereas, it's absolutely not! A few days ago, like people's habit after shalat Ied, we usually apologize of every sins that we made. Ya, of course, --certainly-- I forgive you. It's way honorable if we forgive anyone who did mistakes to us, isn't it? Me either. He forgive me. But, it doesn't mean we never do it again. It happens all over again and again. Less than a day we're absolutely have a big arguing between us. Oooooh, really, I'm so freakin' tired to resist myself not to explode at that time. This case is never ever be done till its matter root. I don't understand whether you don't really know me or I don't really know you. I think that we don't know each other whereas we're supposed to close, really close.  

Why are we never ever in the same perspective to perceive a thing, even a little thing? What's wrong with us, hey big bro? Why don't you explicate your conscience and feeling nicely?! I'm so freakin' tried, big bro. I have my own way though I'm still adolescent and young. Wish you'll understand and respect my decision and my planning that I've thought and planned. When do we really close and know each other just like the other brotherhood? Don't you sad seeing them if we're always arguing? :"(


Thursday, August 16, 2012

Still Don't Get It

Kayaknya semua orang bilang "There's no place like home."

Yak! Gue setujuuu! :D

Gatau kenapa ya, akhir-akhir liburan ini selalu mager kalo diajak ke luar rumah. Lagi merasa sangat amat comfortable sama rumah. Walaupun sepi, ditambah, kakak udah pindah. Bener-bener deh liburan ini temanya: I can do everything I like. Bener-bener menghayati suasana dan kondisi dirumah. Bener-bener jernih pikiran gue dari hal-hal yang berbau negative. Satu lagi, I feel safe.

Jadi gini, setiap dirumah gue pasti melakukan ritual gue, merenung, whenever I could. Sound strange, ya?

Iya, gue selalu berusaha merenung apa yang telah gue lakukan, apa yang kurang, apa yang salah, apa yang harus dilakukan, apa yang udah berhasil dilakukan. Terlebih lagi, tanggung jawab gue semakin besar karena gue udah jadi siswa tingkat akhir di SMA. Semakin banyaklah  gue harus berusaha dan berdoa. Semakin banyak pula gue merenung. Semakin sering pula gue --literally-- resah. Kalo udah kena situasi gini, gue juga tipikal yang suka berfikir dan berkata dalam hati gini "Kok lo malah berbuat/berfikir kayak gitu sih, Del? Udah tau seharusnya gini." gue juga makin bingung sendiri kalo kayak gini. Gak nemu jawaban. 

Tau sendiri kan, namanya udah kelas 12 pasti di otak lo bukan lagi kayak orang yang mau cari SMA atau SMP. Akhirnya gue share aja ke beberapa orang dan entah kenapa kalo di share secara verbal, respon orang malah gini, "Kok gitu aja dipikirin sih, Del? Slow aja kale!" Asli, kalo direspon gitu kenapa gue malah makin kesel ya. Lah, lagi bingung-bingung malah disuruh gak dipikirin. Gimana bisa gak nemu pemecahan masalah trs suddenly gak mikirin? Dikata kayak masalah orang nyari kutu kali. Makin ngerasa serba salah, makin bingung dan gak nemu jawaban.

Kayaknya cuma berdoa sama nulis disini kali ya jalan pintasnya. At least, otak dan pikiran adem dengan cara gue sendiri. Untung gue masih punya tempat yang bener-bener private kayak disini, disaat-saat kayak gini emang lebih baik 'berlindung' disini. Masalahnya, cara-cara kayak gitu cuma jalan pintas sementara dimana gue seharusnya punya 'jalan' gue beneran sebagai jawaban. Ohiya disaat-saat gue kehabisan mencari jawaban, akhirnya gue baca.Aabis baca-baca di beberapa media buat nyari informasi ternyata gue menyimpulkan: Semakin banyak membaca, semakin banyak pula kita tau bahwa banyak hal yang gak kita ketahui.

Diantara 2 pilihan itu sulit. Jawabannya cuma 2; baik atau buruk. Good or bad, it's only depend on you and how hard you've been fight for it. People say, let time get you the answer. But still, I don't get any answer. So, be patient is the way? How?! I still don't get it!

Wednesday, August 15, 2012

Joined This One. For Fun. ;)

I joined @SabilaAnata's give away to win FREE COTTON INK GIFT CARD worth 250k! Hope that I'll be the luckiest girl! ;p 

Kupon Goes to Bali & Jogja

This was my most pleasure 8 days. Jadi gini, Bulan Juli lalu sekolah gue ngadain acara tahunan sekolah yaitu Study Tour. Study Tour kali ini --seperti tahun-tahun sebelumnya-- berkunjung ke Bali sama Jogja. Naik? Elang! Bis! Entah kenapa yah, naik kendaraan pake mobil, bis, atau apapun itu lebih menyenangkan. Soalnya, disini kerasa banget malah kebersamaan kelasnya. Gue lebih prefer naik bis daripada pesawat kalo lagi rame-rame kayak gini. Emang sih, lebih lama dan lebih capek. Gue ngerasain banget pengen cepet sampe. Tapi asal enjoy sama suasanya, ya, pasti seneng aja. Yang paling negangin tuh waktu gue gak sengaja bangun malem-malem. Bus gue ngelaju udah kayak banteng spanyol kalo ngeliat warna merah. Cepet banget, gile!

Ohiya, Kayaknya kurang afdol aja yah kalo gak posting fotonya.... walau telat. Haha. But, yes, I said  pleasure moments never be late to be memorized. :p






Mufid, what are you looking at? -_-

Ini pas lagi lunch di Banyuwangi, mau nyebrang ke Bali.Viewnya itu loh:') Tapi anginnya.. beuh!




Otw Pulau Penyu with a small speed boat from Tanjung Benoa Beach.



Burung apa ya ini namanya.. gue lupa-_- tapi sumpah, mau megang ini burung tp ngeri sendiri hahaha

Me with kartik and this bule's child. Tadinya mau buat wawancara laporan Jerman tapi niat itu diurungkan soalnya gak bisa bahasanya ada waktunya.





Bukan ke Bali namanya kalo gak nonton Tari Kecak:D

Kudapony's girlsss are at Kuta!




Korban Target wawancara B.Jerman >B-)













@Kintamani
@Malioboro. It's really great moment! Makan di pinggiran Malioboro itu sangat sangat enak. Kerasa banget nuansa Yogyakartanya:")


Thursday, August 9, 2012

There's always a time for every people to be listened up for what their conscience are saying. Automatically, there should be no one who don't want to be treated like that way. --My own conscience.

Ya, this is my time. Just another wish to be treated like that.

Monday, July 30, 2012

A little confession

Lol. Just re-reading what I've written in my blog. I can say... fluktuatif ya! Hahaha *ngaku._.* Sometimes and honestly, as me that being in period of 15-16 going to 17th girl is full of... a-kind-of-war-between-mind-and-what-exactly-on-your-heart-say. It's hard. Emang ye gak bisa dipungkirin emang labil-_- ya.. namanya juga orang lagi ngenal-ngenalnya 'hidup' itu juga lifelesson nya masih cetek jadi ya begitu. Still, I really curious how myself will pass through my own track and it STILL so farrrrrrrr. To pass that way through, persistence is what needed. Ibarat gelombang, semoga aja gue makin stasioner! #lheee #sokbet #tapibeneran


Btw, sekarang gue di kelas XII IPA 1! Namanya Donat Karamel :-) *ngiler* *untung udah buka puasa* belom deket satu sama lain sih, namanya juga baru 3 minggu sekolah ya.. tapi semoga aja lambat laun bakalan akrab sendiri :D hoehoe

Ohiya, beberapa hari yang lalu juga Alhamdulillah gue udah bisa membinasakan fearness gue terhadap suatu hal! Hore! #pasangmercon. Ternyata.. gak seburuk apa yang gue pikirkan selama bertahun-tahun. Cuma diperlukan keberanian diri dari diri gue aja untuk memulai ngadepin fearness itu sendiri. Alesannya sih pengennya gak ngebiarin fearness gue menetap di diri gue sendiri. Iyalah, siapa juga orang yang mau ngabisin lifetimenya dalam ketakutan dalam dirinya sendiri? Pertama-tamanya sih masih ragu-ragu gimanaa gitu buat mulai tapi habis dicoba rasanya... LEGA! Aseli! Yes, I can! Finally, finally, finally! (˘⌣˘ÊƒÆª) tapi baru satu fearness dicoret, yang lainnya masih waiting buat di coret. Harus bisa. Yeah! (ง•̀_•́)ง

Monday, July 9, 2012

Ready?

"What kind of thing that student always wait?" Holiday is the answer!

Jadi sekarang lagi yang namanya: liburan.
Dimana bisa tidur sepuasnya, doing my hobby, pokoknya suka-suka jidat gue dah. Tapi liburan ini agak-agak beda. Yang mana liburan ini lebih banyak dihabiskan di rumah. (soalnya bokek juga abis study tour -_-) Jadi tuh sering ngabisin waktu bareng keluarga aja. Ngomong2 keluarga, entah kenapa gak tenang aja kalo main-main mulu. Inget kalo udah kelas 12. Otomatis romantis susah pipis, jadi makin mikir.. *ciat!*

So, why? Sekarang udah kelas 12. Last year of school life! It means, udah gak pake-pake seragam lagi (>:]) tahun depan gue sudah... apa? Kuliah. Nah lho, bro. Tapi masa seneng ngebayanginnya, although the reality is not. Preparation is what I needed. It also means, bakal ngerasain yang orang-orang bilang, real life. Tada! Here I am. I should fight for what I should be fought.





Are you ready, Del? Bismillahirrahmanirrahim!!

Tuesday, June 12, 2012

"How many time you're surviving against this 'thing'?"

That question are ruining my mind, here, tonight. I guess that everyone has a reason behind what they've already done. Yup, everyone. Whether it's from their mistakes or their own principle. People mistakes and principles are totally different from each other. However, respect their past and principle is a must. But.. somehow miss-understanding appears and it can't be avoid. Even by yourself, right?

I don't know.. Reject the truth? I'm so enough. No no no. It's like rejecting your own self, kan? Running away is never ever be as an answer. Never. I'm an ex-truth runner. (:p)

"How can you know it's a miss-understanding?" I just feel it.

I don't know.. Sense of sensitiveness. I'm so enough with that-shutting up-like-you-don't-know-kind of feeling. Trying not to lie to yourself but accept the truth.

"It comes from myself, doesn't it?" 

It feels like.. yeah it slaps me thousand times. But, I couldn't find an answer. So, it comes from my self?

"Proving my own self?" Yes. But still useless and doesn't work out. How? How?! Perfect is out far far away. Perfect means 'fairy tales'. I hope and wishing it could like it used to and it supposed to be. But still not finding the answer.

Tired! Hey, isn't that bad? Me wrong? I'm collecting bravery!



Simple, I just want to be happy. No matter what.


Saturday, June 9, 2012

"La! Ada anak 48 tuh nari-nari di tv!" Mom said, then surprised me. --Like seriously?-- then i'm running, take a look to tv.


*speechless* "Mama.. itu bukan anak 48. Itu JKT48...." I said. It's far far away from my expectation-_-


Meanwhile.. Yay! Me, has already done for editting this blog. Looking for new background, new header. I can say editting the whole thing for this blog. I can say, #BahagiaItuSederhana. I love everything that's good looking! That's why i'm kinda do this editting blog.

Btw, what's of the point of this post, yah? Cuma mau curcol dikit, kok.(..cuma?)


Well, I don't know why I'm just waste my time to re-edit this blog altough i've to use my time to study for this final examination. It isn't over, anyway-_- Wish me luck! 2 days left! Then what? FFFRRREEEE! :-D

Ohiya satu lagi!
"What we've just done before, is just done. Logic and feeling, they are enemies. The plan we made for two were just a plan. Thankyou, anyway."  

Thursday, May 31, 2012

Hari ini, H-4 sebelum Ujian Kenaikan Kelas. Hari ini juga, sekolah gue sengaja ngeliburin murid-muridnya gara-gara kakak senior kelas 3-nya ngadain graduation. I should say this firtsly on this post: Congratulation 48'12 for the 100% passed National Examination! Hope y'll can chase your own dream! I realized, Next year, it's my turn--also all the 48'13-- to fight against National Examination. 100%. It should be.

So today, fix gue dapet waktu luang di weekday ini.
Agenda gue hari ini diniatkan untuk belajar untuk persiapan UAS tanggal 4 Juni 2012 mendatang. Ok it's my gloomy day, honestly. Not only today. Dimana gue harusnya fokus belajar (Pst, nilai gue ancur-ancuran this semester. Gak mungkin kan gue terus-terusan begini? So, study is the answer) tapi pikiran malah kalang kabut. Jadi, intinya ya gak fokus. Hari ini klimaksnya. Semoga ini klimaks yang terakhir.

Perasaan yang memotivasi gue untuk menulis disini lagi adalah: Gue benci saat gue gak fokus, gabut, --seems like I'm the jobless person-- dsb dan gue hanya diem aja? Super NO! Jadi, disaat gue udah gak fokus dan udah gak efisien begini buat belajar, gue mencoba menulis lagi, disini. Gue ngeliat postingan gue sebelum-sebelumnya. Dan..It's really random, ya-_- hehe.

Kali ini, gue mencoba ngeposting yang jelas --biasanya soalnya gak jelas-- Mencoba mengurai-ngurai perasaan lalu dituangkan ke dalam kata demi kata. Suasana yang seperti ini membuat gue selalu mengingat-ingat saat itu. Ya, Mengingat-ingat kembali masa itu. Dengan perasaan yang tercecer.

Gue ingat dengan jelas, masa itu. That era.

Boleh gue bilang adalah masa-masa emas dalam hidup gue. Gue sangat amat  bersyukur bisa ngerasain kebahagiaan tiap harinya, tiap detiknya. Karena mereka semua, yang selalu ngisi hari-hari gue. Dari mereka pula gue belajar banyak hal yang sampe sekarang gue bawa. Gue senang dengan keadaan yang seperti itu. Gue yang bisa nyenengin orang tua sama nilai-nilai gue, Alhamdulillah. Gue yang 'feel free' tiap hari. Gue yang dapet temen deket yang bikin gue nyaman banget. Gue lupa akan hal ini: Hidup itu seperti roda yang selalu berputar.

Dan sekarang sadar, mungkin gue terlena. Now, it's my lowest position. 

Gue belum prepare sama keadaan ini. Gara-gara mungkin terlalu nyaman dengan keadaan yang comfortable banget. Banyak banget ternyata poin-poin yang seharusnya gue ambil, dan gue pegang, tetapi malah gue lepas gitu aja. Jadi yang seharusya gue bisa explore tapi jadi malah stay in the comfort zone. The main mistake are: Not finish what I've started.

Detailnya lagi: Never finish something that I've started if I feel uncomfortable with that

Sebetulnya ini hal-hal yang dulu gue sepelekan, loh. Mulai dari nyepelein gitu, jadinya kebiasaan. Gara-gara gue kebiasaan, kalo gue udah ngerasa uncomfortable, gue tinggalin aja. Gue juga jadi takut sama hal yang menantang. Badly, kebawa ampe sekarang.

Menurut gue sih dulu ini sepele dan ternyata gue sadar, gara-gara gak gak nyelesein apa yang udah gue mulai ini gue lebih cenderung..... bodo amat-an. Cuek lah istilahnya gitu. Selain itu gara-gara ngerasa uncomfortable, jadi gak ngasih feedback apa-apa terhadap orang yang udah ngasih kebaikan ke gue. Buat gue, ngasih kebaikan itu bisa berupa apa aja gak harus benda atau uang. Yang bikin hati gue seneng. Harusnya sih, gue bisa dong ngasih feedback lagi yang bikin mereka seneng. At least, bikin senyum. Terlebih lagi, buat worth moment. Tapi gara-gara udah uncomfortable duluan, gue jadinya ya.. ngehindar aja. Gak peduli kejadian yang udah lalu-lalu.

Ini salah satunya:
He came --> We were so close -->  He said 'it' --> I denied --> We were just stranger. 
Seharusnya polanya:
He came --> We were so close --> he said 'it' --> I denied politely --> We are friend.

Gue gak salah sih men-deny itu. Karena hak gue itu menerima atau menolak, dengan cara yang halus pastinya. Tetapi salahnya adalah, gue gak meluruskannya kembali. Gue diem aja. Membiarkannya dan berfikir seakan-akan lenyap ditelan waktu. Dan dalam kurun waktu 1 tahun itu kami adalah stranger. Tidak, bukan kami. Tapi gue. Gue yang berfikir itu kami adalah stranger. And act like nothing happened between us. Yayaya gue tau ini buruk tapi gue ngerasa gak enakan aja terus malu sama orang tersebut jadi lebih memutuskan menghindar. Karena gue masih memegang prinsip: Never finished what I've started if I feel uncomfortable with that.

Seharusnya, gue bukan menghindar dong. Gue minta maaf dan menjalin pertemanan seperti yang udah terjadi sebelumnya. Haa. Malu sih sebetulnya nulis ini tapi ya.. gak boleh begini terus kan.

Hal yang sama juga terjadi sama dunia akademi gue:
Tahun lalu, kayak di postingan sebelumnya. Gue ikut lomba itu, gue seneng banget. Ya, seneng aja dapet hal baru. Tapi, gara-gara pressure dan segala macem akhirnya gue gak bisa mempertahankan perjuangan gue, akhirnya... hilanglah kesempatan saya. Mungkin belum rejeki. Tapi guenya sendiri yang udah kepalang ngerasa gak comfort segala macem akhirnya belajar gue belum sampe finish dan tidak maksimal. See? Seharusnya gue tau dong kalo emang itu yang gue suka, kenapa gue gak finish it?

2 sampel itu yang akhirnya buat gue sadar, tanpa gue sadari ternyata gue memegang prinsip itu. Sakit emang, ternyata gue udah berbuat, ya, kebodohan. Tapi gue emang manusia yang gak pernah luput dari salah. Dari long posting ini gue hanya mau jujur, ngambil positifnya dan belajar dari sini.
Dari situ gue belajar bahwa:

A good thing never comes afterward unless you fight it, finisih it, reach what's good for you. What's good for you will makes everything comfortable. 
Karena menyesali adalah hal yang tidak berguna dan sia-sia selain itu gue udah tau itu hal yang buruk maka ini adalah saatnya untuk berubah dan meninggalkan prinsip buruk itu. Walaupun gue adalah manusia yang gak pernah luput dari salah bukan berarti gue akan tetap berbuat salah. Kalo udah tau salah, ya diubah. Semua berawal dari sendiri.
Now, apapun yang telah terjadi di kehidupan present gue, insyaAllah I'll finish it until it's good for me and people around me. Fight! Semangat! Hap-hap!


Cheers,
Salam fighter!

Wednesday, May 23, 2012

Untitled

Nowhere. Confused. Why. Fault(s). Stuck. No idea. Running isn't a choice. Shutting up like fool also not a choice. Doing but quite hard to focus. I'm praying. Everyone is looking for peace, isn't it? Ya, everyone. I'm including it.

Sunday, March 25, 2012

That Feeling

That feeling when you hide a ton of feelings and couldn't be told...
That feeling when you keep trusting and someone don't even trust you..
That feeling when you keep moving forward but someone complain..
That feeling when you doing right but someone still complain..
That feeling when you want to say but refused..
That feeling when you want to get focus but something has smashed your mind up..
That feeling when you get tired but all damn things still go on..
That feeling when you realized that you should still hide everything and grow up..
That feeling when you feel all the above..

Would You strengthen me, ya Allah?